Aku menjilat bibir aku yang kering, mata Damon mendelik ke arah bibir aku yang berubah basah. Dia juga ikut menjilat bibirnya, menundukkan kepalanya pelan-pelan dan mengendus leher aku yang mulai berkeringat dingin karena udah nggak sabar menginginkan Damon malam ini. I'll let go for tonight, aku akan memberi diri aku ke Damon. Aku memang nggak bakal tahu masa depan kami, apapun yang terjadi nanti, aku mempercayai Damon malam ini.
Bibir kami bertaut, aku memejamkan mata saat tautan bibir Damon ke bibir aku makin dalam dan memaksa. Aku membalas ciumannya, menenggelamkan bibir bawah aku ke dalam belahan bibirnya. Aku mengulum bibir atas Damon yang nggak begitu tipis, namun juga nggak begitu tebal. Aku nggak pernah suka cowok berbibir tipis seperti Jet. Rasanya nggak memuaskan jika sedang berciuman. Namun, bibir Damon sungguh-sungguh pas. Seolah-olah Tuhan menciptakan bibir itu khusus untuk aku. Untuk aku cium. Untuk aku lumat. Untuk aku nikmati.
Untuk segala-galanya.
Bersamaan, kami saling menyapa lidah masing-masing. Aku melingkarkan lidah aku ke atas lidah Damon yang tebal. Lidahnya menyeruak masuk ke bawah lidah aku, kemudian lidah itu memeluk lidah aku. Aku mengerang dalam ciuman kami, membiarkan Damon membawa masuk lidah aku ke dalam mulutnya. Aroma pastiles dari dalam mulutnya membuat lidah dan mulut aku terasa segar. Aku memiringkan kepala agar ciuman kami semakin dalam dan makin dalam. Ciuman kami sebelum-sebelumnya nggak terasa semenarik ini. Mungkin karena aku waktu itu masih menolak keberadaan bibir Damon di atas bibir aku. Sekarang, aku menerimanya.
"Sini," ajak Damon, dia turun dari atas badan aku. Dia menuju ke kepala kasur, mengambil dua bantal untuk menjadi sandarannya dan menarik aku mendekat. Dia mendudukan aku lagi di atas pangkuannya. Damon suka sekali melakukan ini karena saat kami kecil dulu, tiap kali kami sedang bicara soal mimpi yang kami mimpi kan malam sebelumnya, dia selalu nyuruh aku duduk di pangkuannya yang menenangkan. "Cium gue lagi, gue mau bibir lo di bibir gue, Jerry."
Aku pun melakukannya. Aku daratkan bibir aku yang masih basah akibat liurnya tadi ke atas bibirnya yang mulai terlihat agak bengkak karena aku gigit beberapa kali. Aku kecup bibirnya dua kali, menjilat bibir atasnya pelan-pelan. Membuat tangan Damon yang semula ada di sisi pinggang aku berpindah ke pantat. Dia meremasnya kuat, membuat lubang pantat aku berkedut meminta sesuatu masuk ke dalamnya. Tunggu, baby! Tunggu!
Aku kulum bibir bawah Damon ke dalam mulut aku, menggigitnya dengan gigi kelinci aku, lalu menghisap lidahnya yang bergerak liar di dalam mulutnya sendiri. Aku gosok kontol aku yang keras ke kontolnya yang berdiri tegak di balik boxer. Karet boxer itu mengetat kencang, marah karena dipaksa menampung kontol Damon yang menegang keras, panjang dan bergerak liar karena horny. Tangan aku yang bebas aku sisipkan hingga masuk ke balik singlet-nya. Aku buat cubitan kecil di putingnya yang mengeras.
Damon mendorong tubuh aku sedikit menjauh agar memudahkan dia untuk melepas singlet yang dia kenakkan. Setelah terlepas, Damon melepas satu persatu kancing kemeja aku. Dia lalu menghentakkan kemeja aku hingga terlepas dari tubuh aku. Damon menggigit kaus dalam aku dari bawah hingga ke atas. Aku memiringkan kepala supaya kaus dalam itu nggak melekat lagi di tubuh aku. Kini, tubuh telanjang kami sama-sama saling terpapar. Mata Damon menatap ke arah puting aku yang merah-kecokelatan. Dia menjilat telunjuknya sendiri, kemudian menjalari puting aku dengan telunjuknya yang basah itu. Ah! Sensasi licin di atas puting aku, juga cubitan tanpa ampun itu membuat aku mengerangkan namanya.
"Don't stop!" rengek aku saat kepala Damon menunduk dan mengulum puting aku yang sedaritadi memang udah siap untuk dia mainkan. "Please, Damon-ah! Don't stop! Do it more!"
Puting aku masuk ke dalam mulutnya, giginya yang keras dan kokoh itu menggigit puting aku lumayan keras, sensasinya membuat aku gila. "Puting lo enak, Jerry. Manis, mirip susu cokelat."

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can
HumorSudah pernah nonton orang tawuran? Sudah dong ya. Di TV. Atau mungkin di dunia nyata. Tapi, kamu pernah nggak nonton bencong tawuran? Nggak pernah, kan? Hihihihi. Tapi, ini bukan soal tawuran bencong, ya. Aku pernah sih ikut tawuran bencong. Kami ng...
Song For You: Foxes - Let Go For Tonight
Mulai dari awal