"Pastinya," sahut Rick, tersenyum lebar. Aku benar-benar merasa lega saat Rick tersenyum lebar seperti itu. Dia... apa, ya? Bebas. Nggak kelihatan merana dan semacamnya. Aku memang nggak begitu kenal sama Rick. hanya saja, aku lebih suka sisinya yang bebas. Aku juga nggak tahu apa yang sedang aku bicarakan. Intinya, aku nggak mau Rick tersakiti.
Di ujung-ujung makanan kami mau habis, Rick kembali lagi ke awal. Raut wajahnya tegang, dia bahkan nggak mau menatap aku. Yah, aku memang kepo sih. Tapi kalau dia nggak mau angkat topik yang mau dia bicarakan sama aku, aku nggak masalah sama sekali. Nggak tahu kenapa, aku sudah nggak begitu tertarik lagi sama yang namanya pengakuan.
Cuma bikin sakit hati, yes? Mending aku nonton Love Sick aja bareng Tante India.
"Jerry?" panggil Rick, menghancurkan lamunan aku tentang cowok Thailand cakep tapi punya suara cempreng yang bikin ew. "Shit! Gue bingung harus mulai dari mana."
Aku mengetuk-ngetuk dagu aku, sebagai tanda sok ikut berpikir. "Dari awal aja, gimana? Nggak susah lho. Anggep aja lo lagi bikin cerita sekarang. Awalnya, Prolog. Selanjutnya pembukaan. Di tengah twist-nya. Di akhir cerita lo, penyelesaiannya. Kalo emang bisa diselesaiin, sih."
Rick menatap aku lama. Aku menjentikan jari aku di depan wajahnya. Dia mengerjap. Berdeham lalu membuka mulutnya. "Euh, gue nggak tau kenapa nggak bilang ini ke lo pas pertama kali kita akhirnya ngomong." Rick berujar takut-takut. Aku mendengarkan baik-baik. "Gue nggak tau kenapa malah marah sama lo alih-alih ngerebut perhatian lo. Gue juga nggak tau kenapa gue nggak ceritain ini." Rick menjilat bibirnya yang kering. Di pengelihatan aku sih kering, cyin. "Hm, sebenernya kita berdua... lo sama gue... pernah seks."
Aku mengernyit alih-alih kaget. "Ngentot maksud lo?" tanya aku, supaya otak aku bisa mencerna omongan Rick lebih baik. Aku kan nggak suka ucapan yang nggak vulgar. Jatuhnya aku malah bingung. Emang ngomong ngentot dosa, ya? Hmmh, terserah deh.
"Iya," angguknya. "Kita berdua pernah ng-ngentot."
Tawa aku meluncur dahsyat dari dalam mulut aku. Well, I'm sorry. I can't help myself. Itu kan emang lucu. Yah, menurut aku sih lucu, ya. Nggak tahu Rick seriusan apa nggak. Namun ini yang aku tahu; aku nggak pernah ngentot sama dia. Aku selalu ingat sama cowok yang pernah ngajak aku bobo in porn way. Lagian, aku jarang one night stand. Aku bukan penggemar ONS seperti musuh abadi dan penghuni Neraka paling jahanam aku, namanya Zavan Slut. Aku suka terikat sama seseorang dalam suatu hubungan. Sorry not sorry, Rick kayaknya lagi ngelantur.
"Gini, Rick. Gue sama sekali nggak punya memori di mana lo jadi orang yang masukin kontol ke dalam pantat gue. Gue juga pasti bakal inget sama lo. Satu, karena lo ganteng. Dua, gue yakin lo pasti punya kontol gede. Eh, kontol lo emang gede kan, ya?" Rick mengerutkan alisnya. Oke, seharusnya aku nggak nanya itu. "Kita berdua nggak pernah ngentot Rick."
"Pernah!" sahutnya tegas. Dia meremas-remas tangannya. "Pastinya lo nggak bakal inget gue. Kenapa? Karena lo nggak ngelihat muka gue. Karena lo nggak tau yang lagi ngentot lo adalah gue. Itu yang bikin gue selama ini takut jujur ke lo. Takut lo ngecap gue yang bukan-bukan. Udah ngambil kesempatan di mana lo mau dientot sama orang lain selain gue."
Kepala aku mendadak pusing. "Maksud lo itu apa, sih? Lo ngentot gue pas gue mabuk gitu? Ih, gue nggak pernah mabuk gila-gilaan, ya. Gue—"
"Kita ngentotnya di dark room." Rick mengumumkan itu dengan nada absolut. Aku langsung zip, diam nggak berkutik. Dark room... Venus? Shit! Jangan bilang—
"Ja... jadi cowok yang ngentot sama gue di dark room dulu itu lo?" tanya aku takjub. Oke, aku bakal jujur. Aku ngentot di dark room hanya sekali itu aja. Selanjutnya aku spa sungguhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can
HumorSudah pernah nonton orang tawuran? Sudah dong ya. Di TV. Atau mungkin di dunia nyata. Tapi, kamu pernah nggak nonton bencong tawuran? Nggak pernah, kan? Hihihihi. Tapi, ini bukan soal tawuran bencong, ya. Aku pernah sih ikut tawuran bencong. Kami ng...
Song For You: HOLYCHILD - Happy With Me
Mulai dari awal