"Rick, gue—"
"Iya, gue tau lo nggak bisa dan nggak ngerasain hal yang sama. Gue cuma mau ngucapin itu aja supaya gue agak plong. Akhirnya orang yang selama ini gue cinta bisa denger pengakuan itu dari mulut gue." Rick melepaskan pelukan kami. Dia mencium kening aku lembut. "Kalo lo nggak bahagia sama cowok lo yang sekarang, gue janji... I will make you happy with me."
Aku (mencoba) tersenyum untuknya. "Gue minta maaf, ya. Tapi gue yakin lo bakalan bahagia sama yang lain selain sama gue. Lo mungkin belum nemu itu sekarang, tapi pasti suatu saat nanti. Percaya sama gue, Rick. Karena gue pernah ada di posisi lo."
Rick nggak menyahut apa-apa. Aku nggak mau makin awkward suasananya, maka aku punya inisiatif keluar dari dalam mobil ini. "Bye, Jerry," pisah Rick ketika aku telah berada di luar. Aku juga mengucapkan salam perpisahan. Yang terakhir aku lihat adalah pantulan cahaya dari mobil Rick yang berlalu. Pantulan cahaya itu berasal dari air. Lebih tepatnya, air mata Rick. Apa aku baru saja membuat cowok itu menangis? Sepertinya aku kena vertigo sekarang.
Sempoyangan, aku menuju ke van-nya Mas Felix. Mengetuk pintu belakang van-nya pelan. Aku pikir Mas Felix nggak dengar. Tiba-tiba dia membuka pintu itu lebar-lebar. Berusaha sekuat mungkin, aku tersenyum ke arahnya. Mas Felix nggak membalas senyuman aku. Nggak mau tambah pusing, aku langsung masuk ke dalam van-nya. Oh, damn! Aku kangen sama van ini. Lihat gilingan tebu itu. Lihat juga dekorasinya yang keren dan manly. Sudah berapa lama sih aku nggak ke sini? Aku juga suka aroma terang bulan yang Mas Felix bikin.
"Tebunya udah abis ya, Kak?" tanya aku saat sadar nggak ada yang ngantri.
Mas Felix menyandarkan tubuhnya yang muscle di pintu kulkas. "Iya. Udah abis dari jam dua tadi." Mas Felix memperhatikan aku lama. Aku berusaha sekuat mungkin untuk nggak salah tingkah atau apa. Aku menyesali keputusan aku datang ke sini. Ini awkward momen lainnya. Ish!
"Maaf, ya. Aku telat lagi datengnya." Aku duduk di kursi tanpa lengan yang ada di samping meja berisi bahan masakan. Aku mengeluarkan HP aku agar nggak fokus ke Mas Felix. Mencari-cari bahan yang bisa mengalihkan pikiran aku dari momen ini. Oh, ini dia! Justin Bieber dan Selena Gomez berantem. Aku nggak nge-fans sama mereka berdua, sih. Tapi ngelihat drama di luar drama hidup aku sendiri ternyata seru juga. Ternyata hidup itu penuh drama dan sebagainya.
"Kakak mau minta maaf soal ciuman yang kemarin itu, Dek. Kakak nggak nyesel udah nyium Adek. Yang Kakak seselin, kenapa Kakak nyium Adek pas ada cowok lain yang juga ngelakuin hal yang sama." Mas Felix menarik HP aku menjauh. Ditaruhnya HP aku di atas kulkas. Dia mau aku memperhatikannya selagi dia bicara. Aku gugup setengah mati.
Aku menarik napas panjang, menghembuskannya secara perlahan. "Iya, nggak apa-apa, Kak. Aku udah ngelupain itu juga kok. Kakak nggak usah kuatir. Kita balik kayak dulu aja lagi, ya? Kakak-Adek yang lagi jualan es tebu. How about that? Hehehehe." Ya, ampun garing banget!
Mas Felix maju, mendekat ke arah aku. "Pertama kali Kakak kenal Adek, Kakak selalu anggep Adek sebagai Curtis. Adek bisa bikin Kakak ketawa. Adek bisa bikin semangat Kakak bangkit setiap pagi Kakak bangun. Selalu nggak sabar pengen ketemu Adek sorenya. Ngabisin waktu di van ini sama Adek." Aku mengerjapkan mata, masih nggak mengerti apa yang Mas Felix lagi bicarakan. "Adek ngebantuin Kakak di masa-masa Kakak lagi putus asa dan patah hati. Senyum Adek, tawa Adek, bikin Kakak selalu inget sama Adek. Perasaan Kakak hangat tiap inget Adek."
Mas Felix berlutut di hadapan aku, menggenggam kedua tangan aku di dalam kedua tangannya. "Adek mau nggak jadi pacar Kakak?"
*insert what the fuck moment here!*
***
AN:
Hallo! Tuh, saya update lagi. Iya, soalnya lima part lagi cerita ini akan tamat. Nggak apa-apa kan kalo Jerry tamat lima part lagi? Oke, nggak apa-apa. Bagus, deh. Hihihihi.
Oh, iya, saya ada bikin pengumuman di Facebook saya yang Rendi Febrian. Ke sana aja buat tau apaan, ya. Soal Weather Series pokoknya.
Bagi yang mau beli ebook, bisa kirim pemesanan ke Facebook saya di: Rendi Febrian atau Rendi Wellem. Kamu inbox, tinggal bilang aja mau beli ebook Ngaco atau New Day. Ditunggu, ya. Jangan malu. Hihihi. Jangan sampai kehabisan juga, ya.
Menurut kalian, kalo di work list 抖阴社区 saya, cerita mana yang keren buat dijadiin buku? Ini cuma nanya kok, nggak kejadian beneran.
1. Catch Me If You Can
2. Horrible Life
3. Our Tune
Dah, itu aja. Ada Terrible Things sama Threesome sih. Tapi kayaknya kalian nggak suka sama cerita itu, kan? Hmmh. Udah, ah. Saya capek ngetiknya. Ciao!
Bencong you, cups!
XOXO!

KAMU SEDANG MEMBACA
Catch Me If You Can
HumorSudah pernah nonton orang tawuran? Sudah dong ya. Di TV. Atau mungkin di dunia nyata. Tapi, kamu pernah nggak nonton bencong tawuran? Nggak pernah, kan? Hihihihi. Tapi, ini bukan soal tawuran bencong, ya. Aku pernah sih ikut tawuran bencong. Kami ng...
Song For You: HOLYCHILD - Happy With Me
Mulai dari awal