Selamat Membaca
Haiser merebahkan dirinya di kasur empuk lamanya yang sudah lama tidak terpakai olehnya, selesai membereskan barangnya Haiser memilih bersantai berusaha melupakan semua perkataan Jevier tadi namun otaknya terus ribut tanpa henti.
"Apa dia memang berpacaran?"
"Siapa omega barunya?"
" Beberapa hari dia akan bersama pacarnya menghabiskan waktu bersama"
Haiser mengubah posisinya menjadi telengkup, memikirkan semua itu membuatnya merasa sakit hati, Jevier memang jahat, Enigma itu sepertinya memiliki takdir menjadi iblis mungkin.
"Aku tidak selemah ini hanya karena tinggal bersamanya" Haider mengacak rambutnya frustasi, sisi tegasnya, angkuhnya, tidak peduli juga hati dinginnya seolah menghilang secara perlahan semenjak tinggal bersama Jevier.
"Hah... Takdir macam apa ini?"
Haiser beranjak kala hpnya bergetar di nakas, mengangkat telfon dari ibunya, Haiser di kejutkan dengan kabar bahwa kakaknya Harvis dan Kak Jerald akan bertunangan.
"Baik.... Aku akan datang besok.... Bersama Jevier" Haiser mematikan sambungan teleponnya kemudian menggigit bibir bawahnya.
"Tidak akan mungkin, aku bersamanya akan menjadi saudara tiri" Haiser memijat kepalanya merasa pusing, ada kemungkinan Jerald juga Harvis akan menikah suatu saat nanti dan dirinya akan menjadi saudara tiri dengan Jevier.
Sementara di rumah Jevier sendiri, Enigma tampan itu sedang tertawa bersama kedua temannya siapa lagi kalau bukan Arthur dan Johan. Meski Jevier merasa janggal karena kepergian Haiser beberapa jam lalu, Jevier abaikan.
Memang benar dirinya yang mengusir Haiser sementara, jadi kenapa dirinya juga yang harus repot memikirkannya?
Jevier melihat hp nya, masuk ke 1 aplikasi dan mengernyit.
"Dia di dekat Pack nya sendiri?" Gumamnya bertanya, Jevier memasang pelacak pada hp milik Haiser. Jevier tau Haiser masih belum paham sepenuhnya soal hp jadi dirinya santai memasang aplikasi pelacak yang sekarang ini menampilkan titik merah dimana Haiser berada.
"Jangan sampai dia mengadu" Jevier beranjak pergi begitu saja mengabaikan teriakan Johan yang memanggilnya.
Terus mengikuti arah jalan menuju tempat dimana Haiser berada menggunakan mobilnya, akhirnya Jevier tiba di sebuah rumah yang cukup minimalis di hutan yang lumayan dekat dengan Pack Wenderson.
"Sedang apa dia disini" Jevier merasa dirinya geram, keluar dari mobil dan mengetuk pintu dengan keras akhirnya pintu itu terbuka memperlihatkan Haiser yang terkejut akan kedatangannya.
"Sedang apa kau-"
"Dimana pemilik rumah ini?" Aura Alpha Jevier menguar tentu membuat Haiser tertekan.
"Jawab Wenderson!" Sarkasnya
"A-aku sendiri" mendapatkan jawaban itu, Jevier terdiam dengan aura Alphanya yang perlahan menghilang. Haiser bisa bernafas lega sekarang.
"Sedang apa kau disini? Bagaimana kau bisa tau?" Tanya Haiser, kaget kenapa Jevier dengan mudah bisa mendapatkan lokasi rumah kecil ini.
"Tidak perlu tau, kau tidak membiarkanku masuk? Dasar tuan rumah tidak ramah" ujar Jevier angkuh menghindar pertanyaan dari Haiser.
"Kau yang tidak ramah dan tidak tau malu dasar Enigma seenaknya" balas batin Haiser membiarkan Jevier masuk, terpaksa.
Memasuki rumah itu, pandangannya langsung terpaku melihat beberapa foto yang terpajang di dinding, foto seorang anak kecil yang sekitar umur 3 tahun juga foto lainnya yang tidak lain itu adalah Haiser.

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...