Selamat Membaca
Keesokan harinya, tepat saat pertunangan antara Kakaknya dan Kakak Jevier. Haiser berusaha untuk datang meski dirinya tengah Rut itu tidak jadi masalah asalkan tidak ada omega yang menggodanya ataupun sedang heat, selama itu Haiser akan aman dan bisa menahan Rut nya sendiri meski saat ini masa Rut-nya sedikit berbeda.
"Perutku nyeri sekali..." Ia memegangi bagian bawah perutnya kala merasa kembali merasakan sakit di bagian bawah perutnya, Haiser tidak tidur dengan nyenyak karena masa Rut-nya yang terlihat berbeda ini.
"Ayolah.... Cuman satu hari" kemudian Ia memakai dasinya terburu-buru karena dirasa waktunya untuk kembali ke packnya cukup panjang.
Setelah Haiser bersiap dan ingin keluar rumah, suara ketukan terdengar dari pintu.
"Jevier?" Karena indra penciumannya yang tajam Haiser bisa menebak feromon dari kamarnya,dan dipastikan feromon yang tidak asing ini pasti dari Jevier.
Ketukan kembali terdengar seperti tidak sabar Haiser segera membukanya dan benar saja, Jevier bersedekap di depan pintu.
"Lambat" Haiser hanya diam, Ia kembali masuk untuk membawa HP nya kemudian memakai sepatunya.
Tanpa berbicara Ia mengikuti Jevier menuju mobilnya.
"Jangan di belakang, aku bukan supirmu" cegah Jevier saat Haiser ingin membuka pintu mobil belakangnya.
"Bukankah kau tidak suka berdekatan denganku?" Kata-kata itu memang tidak bisa di hindari namun Jevier mendengus kesal.
"Jangan banyak bicara! Tinggal menurut saja susah" sarkasnya hingga mau tak mau Haiser pindah ke depan duduk di sebelah Jevier.
"Cuman karna ini aku sudi dekat denganmu, harusnya hari ini aku bersenang-senang dengan omegaku sendiri" mendengar itu sukses menyesakkan hati Haiser, dirinya yang seorang mate sangat ditolak keras oleh Jevier bahkan menganggap omega yang bukan mate sebagai miliknya.
"Jangan dimasukkan hati karena kau juga sama saja sepertiku" Haiser menunduk, meremat celananya erat menahan rasa sakit juga amarahnya.
"Berarti, tidak apa jika aku juga mempunyai orang lain sepertimu?" Mendengar lontaran itu Jevier menoleh, hatinya seolah berteriak tidak boleh namun fikirannya justru kebalikannya.
Selama di perjalanan hanya hening yang melanda, Jevier beberapa kali menangkap gerak-gerik Haiser, dia terlihat tidak nyaman juga sering mengelus perutnya. Ingin bertanya rasanya tidak berguna juga untuk apa juga jika Ia sudah tau?
Sementara itu, Haiser mengusap keringat di dahinya yang mengucur akibat menahan sakit meski ac mobil mengala rasanya badannya sangat-sangat berbeda hari ini, Haiser yang tidak tahan hingga tidak sengaja mengeluarkan feromon membuat Jevier berhenti mendadak.
"Apa-apaan kau?" Tanya Jevier sedikit risih akan feromon yang baunya membuat Jevier hampir merasa terhipnotis.
"Ma-eghh..." Jevier memusatkan perhatian pada Haiser, rambut pria itu terlihat lepek akibat keringat juga wajah memerah dan mata sayu yang tertutup menahan rasa sakit.
"Kau heat? Dasar merepotkan" Jevier kembali menjalankan mobilnya memutar balik tujuannya kembali sembari menahan dirinya sendiri yang merasa hampir gila terus mencium feromon Haiser.
Setelah tiba di rumah, Haiser bergegas masuk merasa tubuhnya semakin menjadi, Rutnya kali ini terasa menyakitkan dari biasanya apalagi bersebelahan dengan seorang Enigma entah apa yang harus Ia lakukan.
"Cih"
Jevier kembali melajukan kendaraan tanpa Haiser yang sekarang entah apa yang terjadi padanya dan lagipula untuk apa Jevier peduli padanya?

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...