Selamat Membaca
Hari ini Haiser pergi bersama sang Elder untuk melakukan pertemuan antar pack dengan beberapa prajurit yang turut ikut untuk mengawal.
Alasan Darion mengajak putranya ke beberapa pertemuan tentu untuk membuat Haiser tau apa saja yang dilakukan selama pertemuan itu. Posisinya sebagai seorang Elder akan diwariskan pada salah satu putranya, baik Harvis sekalipun meski statusnya seorang omega tetap saja, Darion pernah mengajaknya pergi ke beberapa pertemuan.
Tibanya di pack yang mengadakan pertemuan itu, setelah sang Elder memasuki ruangan dimana para pemimpin setiap pack akan berunding antar sesama packnya masing-masing.
Haiser menunggu diruangan yang memang sudah disediakan, Ia duduk seorang diri tidak minat untuk berinteraksi dengan beberapa orang yang seumuran dengannya.
"Kau disini juga ternyata" suara tak asing itu membuat Haiser mendongak, Yasha tersenyum kemudian duduk berhadapan dengan Haiser.
"Aku tidak pernah melihatmu" ujar Haiser, selama ia menemani sang ayah, tidak pernah sekalipun Ia bertemu Yasha. Entah karena Haiser malas untuk melihat setiap inci wajah dari banyaknya orang-orang disekitarnya.
"Ini pertama kali bagiku, sepupuku yang biasa menemani Elder tidak bisa hadir dan kau bisa lihat aku yang menggantikannya" jelas Yasha.
Haiser mengangguk samar, Ia menikmati jamuan yang disediakan sementara Yasha menopang dagunya menatap lekat Haiser.
"Apa kau percaya jika legenda bisa berubah?" Tangan Haiser terhenti di udara, Ia menatap Yasha.
"Maksudmu?" Yasha mengetuk pelan meja menggunakan jaringa.
"Aku hanya bertanya, menurutmu bagaimana?" Haiser memiringkan kepalanya merasa bingung, selama bertahun-tahun atau bahkan berabad-abad lalu, sebuah legenda tidak ada yang berubah dan sekalipun ada yang mengubahnya itu tidak akan berpengaruh sama sekali.
"Aku tidak percaya sebelum melihatnya secara langsung"jawab Haiser memasukkan buah anggur kedalam mulutnya.
"Kenapa kau bertanya seperti itu padaku? Apa ini ada hubungannya denganku?" Tanya Haiser dengan pandangan yang serius, apa yang Yasha katakan padanya selama ini membuat Haiser harus merasa percaya.
"Entahlah" tangan Yasha bergerak mendekati Haiser yang masih diam, kedua jarinya mengambil biji anggur yang terletak di sudut bibir Haiser.
'brakk
Keduanya seketika menoleh pada meja lain, tak jauh dari posisinya Haiser dan Yasha duduk. Salah satu meja terdapat Jevier yang menatap dimana mereka berdua duduk dengan pandangan tajam.
"Ohh..." Sudut bibir Yasha tertarik, Haiser mengusap bibirnya setelah memutuskan pandangan dengan Jevier, sedikit malu karena cara makannya belepotan dan itu dilihat oleh Yasha.
"Aku... Sepertinya bertemu enigma lain" Yasha berbalik setelah memberikan smirk mengejek pada Jevier, Ia kembali memusatkan perhatian pada Haiser.
"Lanjutkan " Yasha menopang dagu, telinganya siap untuk mendengarkan cerita Haiser sekaligus mengorek informasi lebih.
"Wajahnya tidak diketahui tapi wujud wolfnya itu hitam kebiruan, sebanyak 2 kali aku bertemu dengannya dan dia berusaha mencelakaiku" raut wajah tenang Yasha berubah menjadi serius.
"Aku ingin bertanya sesuatu " Haiser menatap lekat Yasha, itu semua tak lepas dari pantauan Jevier, sumpit besi yang dipegangnya sudah bengkok akibat pelampiasan amarah tertahan Jevier.
"Entah kenapa aku tidak bisa merasakan keberadaannya, instingku menjadi buruk setelah bertemu dengannya sebenarnya apa yang terjadi?" Tanya Haiser sedikit frustasi mengingat hal itu kembali.

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...