Selamat Membaca
"Sayang?" Perempuan itu mengguncang pelan bahu Jevier yang sepertinya sedang memikirkan sesuatu.
Jevier tersadar kemudian memberikan senyuman tipisnya."kenapa?"
"Kau memikirkan sesuatu?" Ditanya seperti itu tentu Jevier tidak akan menjawabnya karena yang Ia fikirkan adalah seorang Alpha yang tinggal bersamanya.
"Tidak" perempuan itu kembali bergelayut manja di lengan Jevier menyebar feromonnya dengan teratur karena kekasih barunya ini tidak menyukai omega yang tidak bisa menyebar feromonnya dengan baik.
Jevier menatap wajah cantik perempuan omega didepannya kemudian mencium bibir perempuan itu dengan ganas, Jevier mendorongnya hingga terbaring di sofa kemudian matanya yang terpejam terbuka bersamaan dengan wajah seseorang yang terlintas di fikirannya lagi.
"Akhh" Jevier sontak menjauhkan wajahnya sementara omega dibawahnya menyeka darah dari bibirnya karena tergigit oleh Jevier.
"Maaf sepertinya aku ada janji, kita bertemu besok ya" Jevier mengusak rambut perempuan itu sebelum pergi meninggalkannya.
"Untung saja kau seorang Enigma"gumamnya menatap kepergian Jevier, pemuda Enigma itu tidak merasa bersalah dan meminta maaf setelah melukai bibirnya.
Sementara disisi lain, Yasha dan Haiser berada di sebuah cafe, mereka berdua berada di lantai atas cafe itu yang terlihat cukup sepi karena memang keinginan Yasha.
Setelah pesanan tiba, mereka berdua saling diam beberapa saat hingga akhirnya Haiser memberanikan diri untuk membuka suara.
"Apa ini memang serahasia itu dari banyaknya orang?" Yasha mengangguk pelan sembari menyeruput kopinya.
"Kita lanjutkan, apa yang ingin kau tahu? Sepertinya kita berdua akan menghabiskan waktu yang lama" Yasha menopang dagunya menatap Haiser yang tengah memikirkan sesuatu, biarkan hari ini Haiser menjaga jarak dari Jevier, Yasha tidak mau seorang mate seperti Haiser terus dilukai oleh seorang Enigma tidak punya hati seperti Jevier.
"Kau tau sesuatu soal satu enigma lain?" Satu pertanyaan sebagai awalan itu Haiser lontarkan, Yasha membenarkan posisi duduknya sejenak.
"Kau tau ini cukup sensitif juga rahasia dan hanya orang tertentu yang tau, termasuk aku" Haiser mengangguk,tentu Ia tau jelas terlebih lagi Yasha mengajaknya ke tempat yang cukup sepi.
"Kuharap kau tidak membocorkan apa yang kukatakan padamu" ujar Yasha serius.
"Tentu" balas Haiser pasti.
"Satu Enigma itu... Aku tidak menyelidiki nya lebih lanjut saat ini tetapi aku tau tempat yang pernah dikunjunginya juga ciri-cirinya" Haiser yang mendengarkan merasa tegang sendiri.
"Dia seorang pemuda yang kau sudah tau seumuran dengan Jevier, jika dilihat dari penampilannya mungkin wajahnya sekilas seperti rubah, dilihat dari pandanganku dia sepertinya tidak memiliki sisi seperti Jevier" Yasha berhenti sejenak melihat Ekspresi Haiser yang serius mendengarkan,itu membuatnya terkekeh pelan.
"Sifat buruknya itu?" Yasha mengangguk sebagai jawaban.
"Tapi aku tidak tau pasti, mungkin dia bisa memanipulasi semua orang yang melihat wajahnya terlebih lagi lokasi dimana aku pernah bertemu dengannya itu... Berada disebuah toko roti" mendengar itu Haiser tersedak oleh minumannya sendiri.
"Apa?" Yasha tertawa pelan sembari mengambil tisu dan mengelap bibir Haiser dengan telaten, sontak membuat sang empunya gugup.
"T-terimakasih" Yasha memberikan senyum tampannya.
"Jangan berfikiran jika enigma satu itu lebih baik dari Jevier, kita tidak akan tau siapa diantara mereka berdua yang akan membawa nasib baik nanti" lanjut Yasha seolah tau fikiran Haiser saat ini yang akan menyimpulkan satu Enigma yang masih misterius itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...