Selamat Membaca
Jevrand membawa Haiser menuju apartemennya karena lumayan dekat, sesekali kepalanya menoleh memastikan Haiser kemudian kembali fokus menyetir.
"Tunggu sebentar aku akan membeli obat" Haiser hanya mengangguk saja sembari membenarkan posisinya, Jevrand membuka jaket yang ia pakai menyelimuti tubuh depan Haiser dan berlari meninggalkan mobil.
'dugh
'buagh
"Siapa atasanmu?" Jevrand mencengkram kuat kerah baju orang yang memakai masker hitam juga hoodie hitam, Jevrand sadar jika orang ini mengikutinya sedari tadi saat meninggalkan area sekolah.
"Aku tidak akan memberitahumu" Jevrand mengambil paksa makser yang menutupi wajah orang itu, seketika dirinya tersentak.
Manusia dengan setengah wolf itu mendorong Jevrand sembari menyeringai.
"Tuan kamilah yang akan menuntun takdir kami! Kamilah yang akan menjadi yang terkuat!!" Setelah itu manusia setengah wolf itu berlalu pergi dengan cepat.
"Apa-apaan ini? Tubuhnya manusia tapi setengah wajahnya wolf? Bagaimana bisa?" Monolog Jevrand tidak percaya dengan apa yang ia lihat, sekalipun Enigma sepertinya ia tidak akan bisa seperti itu.
"Gila" Jevrand berjalan kembali ke tujuannya untuk membeli obat bergegas untuk Haiser, untuk apa yang ia lihat hari ini akan Ia selidiki dengan Jeffry.
Setelah kembali ke dalam mobil Jevrand terpaku pada wajah Haiser, matenya berada dalam bahaya bahkan sosok yang mengikutinya mungkin mengincar Haiser.
"Haiser" yang dipanggil membuka matanya.
"Bisakah aku tinggal dirumahmu? Aku kehabisan uang untuk membayar apartemenku sementara" entah Haiser salah dengar atau aoa yang jelas Ia hanya mengangguk begitu saja tidak ingin berfikir keras apa yang diucapkan Jevrand.
Jevrand menyeringai senang, dengan Haiser yang selalu berada didekatnya itu sedikit membuang rasa khawatirnya.
"Lihatlah nanti, aku yang akan menjagamu lebih baik dari kembaranku sendiri, yang terkuat akan selalu menang benar bukan?"
***
"Euhh..." Lenguhan Haiser terdengar di satu ruangan yang tidak terlalu besar tidak terlalu kecil itu, perlahan Haiser bangkit menyenderkan tubuhnya pada tumpukan bantal sembari menetralkan pandangannya.
"Dimana ini?" Gumamnya melihat sekitar yang begitu asing.
"Yasha..." Haiser menyingkap selimut di tubuhnya berusaja turun dari kasur.
'brukk
"Ashh..." Ringis Haiser merasakan pusing yang teramat di kepalanya.
'Cklek
"Astaga, jangan langsung bergerak" Jevrand yang membawa nampan segera menyimpannya di meja belajar miliknya membantu Haiser untuk kembali ke kasur.
Dengan mata sayu Haiser menatap Jevrand. "Yasha, aku harus menemukannya" ucapnya ingin kembali bangkit tetapi Jevrand segera menahannya.
"Jangan terlalu mementingkan orang lain, pentingkan kondisimu terlebih dahulu" tegas Jevrand tidak ingin dibantah.
"Kau tidak tahu dia" balas Haiser dengan suara serak.
"Benar, tapi dengan kondisimu yang seperti ini apa kau kuat untuk berjalan?" Kini Haiser terdiam, memang benar jika kali ini Ia tidak cukup bertenaga hanya untuk sekedar berjalan-jalan atau bahkan berlari.
"Jika kau ingin mencari orang yang kau cari maka cepatlah sembuh" ujar Jevrand meraih semangkuk sup hangat mengaduknya perlahan sesekali meniup uap panas dari sup itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...