抖阴社区

18. An Enigma

1.2K 153 27
                                    

Selamat Membaca

Setelah keributan dikantin yang disebabkan oleh Jeandra, tiba-tiba Samuel menjadi pendiam dan tidak banyak bicara disaat jam pelajaran sedang berlangsung, dilihat dari pandangan Haiser pemuda itu seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Haiser, kau tau siapa Jeandra?" Tanya Samuel, mereka berdua berjalan bersama di koridor menuju ke depan gerbang sekolah.

"Aku hanya mengenalnya di minimarket" mengingat itu membuat Haiser teringat wajan gosong juga perbumbuan yang hampir membuatnya gila.

"Kau tau sesuatu tentangnya?" Jujur saja Haiser tidak tertarik dengan Jeandra, pemuda yang tiba-tiba populer di Diamond High school.

"Tidak, tapi...." Samuel menatap lamat Haiser.

"Apa kau tidak merasakan tekanan kuat dari feromon dia?" Alis Haiser terangkat keheranan.

"Tidak, apa dia werewolf?" Samuel memalingkan wajahnya menatap jendela dari koridor.

"Tidak secepat ini aku bertemu dengan mate" lirihnya, Haiser sontak memegangi lengan Samuel.

"Apa yang kau rasakan?" Tanyanya menatap serius pada Samuel.

"Tanda ini terasa panas juga berdenyut, apalagi ketika feromonnya yang menyeruak keluar membuatku tunduk padahal jika dilihat dia seperti bukan seorang omega" Haiser meneguk ludahnya kasar, hal yang sama Ia rasakan saat pertama kali bertemu dengan Jevier.

"Tapi aneh, kau tidak mencium feromonnya sedikitpun?" Tanya Samuel lagi memastikan.

"Tidak" jawaban Haiser tidak berubah, Ia menatap dimana Jeandra berjalan bersama teman-temannya dari koridor, tidak terlintas di fikirannya jika Jeandra mungkin saja seorang werewolf, senyuman yang memikat itu seperti menyihir semua orang untuk ikut tersenyum juga hal lain.

Mereka berdua kembali berjalan sampai didepan gerbang, Haiser berpisah dengan Samuel, Ia berjalan di trotoar menuju halte bus yang tidak terlalu jauh.

Suara klakson yang memekakkan telinga membuat Haiser berhenti bersamaan dengan kaca mobil yang turun menampilkan seorang Enigma tampan dengan ekspreksi datar itu.

"Masuk" ucapan yang terdengar tidak ingin dibantah itu Haiser turuti, daripada dirinya lama menunggu bus di hari yang panas ini.

Tanpa ada topik pembicaraan mobil itu berjalan melewati jalanan yang terdapat banyaknya kendaraan berlalu lalang, Haiser tidak akan bingung dengan sikap Jevier, perlahan Ia mulai terbiasa dengan sikap acuh tak acuh nya.

Matanya sedikit melirik ke arah siku Jevier dimana luka yang didapatkan pemuda itu kemarin kini sudah menghilang tanpa meninggalkan bekas.

"Apa mungkin pemulihannya memang lambat?" Gumamnya tanpa sadar.

"Aku memperingatimu, jika ingin pergi setidaknya beritahu aku" ujar Jevier tiba-tiba.

"Untuk apa? Aku bukan seorang Omega yang harus melapor padamu" ucap Haiser acuh.

"Setidaknya kau tidak akan membawa orang asing ke rumahku tanpa izin" ucapan Jevier yang terdengar menyindir itu membuat Haiser menghela nafas.

"Kau terlalu seenaknya" ujar Haiser sinis.

"Karena aku tidak menyukai kehadiran orang asing" Jevier meremat setir mobilnya.

"Aku juga orang asing bagimu"

'deg

Jevier menghentikan mobilnya mendadak. "Katakan sekali lagi" dahi Haiser mengernyit, perkataannya itu benar kan? Jevier selalu menganggapnya seperti orang asing juga perilakunya.

AN ENIGMA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang