Selamat Membaca
"Pembantaian kedua selesai" Jeandra menyeka darah di pipinya, darah itu milik seorang anak kecil yang kini sudah kehilangan nyawanya ditangan seorang Enigma.
Jeandra menatap luka di lengannya, besar tapi tidak terlalu dalam. Perlahan luka itu mulai pulih tetapi Jeandra menggeram marah akan itu.
"Apa hanya ini saja?! Setelah aku mengalahkan Enigma sialan itu, apa hanya ini saja?!" Seru Jeandra melebarkan lukanya hingga darah mengucur deras ke tanah.
"Sialan!" Umpatnya mendongak menatap ke langit dengan kekehan sinis.
"Moon goddess... Sialan, dari dahulu kau selalu memberikan kekuatan besar pada salah satu Enigma yang hidup, kenapa itu tidak terjadi padaku?!" Raidan menatap dari kejauhan dengan wajah datarnya ketika Jeandra berteriak mengumpati Moon goddess.
Memang benar adanya ucapan Jeandra, disetiap masanya satu Enigma yang bertahan hidup akan diberikan kekuatan lebih oleh moon goddess, entah itu yang membawa nasib baik atau buruk. Tapi itu tidak terjadi pada Jeandra saat ini karena Ia sendiri tidak merasakan perubahan di tubuhnya, bahkan seperti saat ini jika Jeandra mendapatkan kekuatan melebihi semua werewolf ia tidak akan terluka berat dan juga pulih sangat cepat.
Ini sama saja seperti saat satu Enigma masih hidup, apa yang Jeandra lakukan demi kekuatan itu Ia gila dalam berlatih dan membantai pack kecil. Tapi nihil, Jeandra merasa kekuatannya masih sama saja.
"Dia benar-benar mati, aku bahkan melihatnya dengan mataku sendiri. Haiser bahkan menangisinya, dan kenapa kau tidak memberikan sesuatu padaku?!" Seruan keras dari Jeandra tidak direspon oleh semua orang di sana.
"Apa aku harus membunuhnya saja?" Seringai kecil terbit di bibir Jeandra, apa mungkin Ia harus memusnahkan matenya juga? Jeandra menahan diri karena permintaan matenya, melihat Samuel bertekuk lutut di hadapannya adalah suatu hiburan bagi Jeandra.
"Kumpulkan semua" Raidan yang mendengar itu sontak saja melolong hingga sekumpulan prajurit dan rogue yang memihak Jeandra berkumpul dalam sekejap.
"Siapkan nyawa kalian, kita akan membuat pesta di pack Nakamoto" mendengar itu ratusan werewolf melolong seolah menyetujui dan siap untuk membantai pack selanjutnya.
"Yuta, pesta ulang tahunmu saat itu dan pesta dariku untukmu akan berbeda" monolognya kemudian berlalu pergi tapi Jeandra kembali berbalik.
"Awasi Haiser Wenderson, jika ini takdir dia mungkin akan berkunjung ke pestaku" setelah itu Jeandra kembali melangkahkan kakinya menjauh bersamaan dengan itu para bawahannya bubar dalam sekejap.
Salah satu dari prajurit memisahkan diri dan melihat sekitarnya dengan waspada.
"Dasar bodoh, membunuh matenya tidak akan berpengaruh sama sekali" Ia terkekeh remeh sembari membuang kulit palsu yang Ia pakai berjalan santai menuju packnya sendiri.
"Aku akan bertindak sesuai waktu yang ditentukan, tunggu saja... Kali ini aku tidak akan membiarkannya mati ditanganmu"
***
"Apa kau marah padaku?" Tanya Jevrand disamping Haiser, Ia mengikuti Haiser menuju kantin tapi raut wajah Haiser seolah tidak ingin melihat keberadaannya.
"Ayolah, itu hanya sebuah candaan" tangan Jevrand merangkul bahu Haiser mencoba untuk lebih akrab, sontak Haiser mempercepat langkahnya membiarkan tangan itu mengudara. Jevrand berdehem kecil ketika di tatap beberapa orang dan menyusul Haiser.
"Apa kau ingin memesan ini?" Haiser memalingkan wajahnya ke arah lain dan mengambil makanan secara asal.
Jevrand yang merasa diabaikan mengambil makanan yang Ia tunjuk ke nampan kembali mengikuti Haiser dibelakangnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
AN ENIGMA [End]
RandomLegenda mengatakan jika 2 Enigma terlahir disetiap masanya maka salah satu diantara mereka harus mati, entah itu membawa nasib baik maupun buruk, tidak ada yang tau. Orang-orang mengatakan jika yang terkuat lah yang akan menang lantas, bagaimana jik...