抖阴社区

30. An Enigma

Mulai dari awal
                                    

"Dia akan menjaga mereka berdua disini jadi tenang saja, kamu juga harus berkunjung dan berteman dengan mereka berdua " Keiden dan Kai hanya memperhatikan Haiser juga Chelsea karena mereka berdua tidak mengerti topik pembicaraan yang tengah dibahas.

"Kak Jevier..." Ucap Chelsea sendu, masih tidak menyangka jika Kakak yang menyelamatkan saat terkunci kini telah tiada untuk selamanya.

Haiser memilih untuk membereskan semua barang yang ia bawa, yaitu kebutuhan Keiden juga Kai yang telah disediakan oleh ibunya.

"Kak Haiser" panggil Keiden sementara Haiser menoleh disaat dirinya sibuk membersihkan lemari yang berdebu.

"Kami tidak tahu harus berkata apalagi selain terimakasih, Kakak terlalu baik pada kami" Haiser memusatkan perhatiannya pada Keiden juga Kai.

"Karena Kakak kami bisa mempunyai tempat tinggal juga kebutuhan yang cukup" lanjut Kai.

"Dan kami akan membalas semuanya disaat kami mendapatkan pekerjaan juga umur yang cukup untuk bergabung di prajurit Pack Kakak" sahut Keiden jujur, Ia ingin mewujudkan impian kecilnya sebagai prajurit pack, karena pack Rowland sudah hancur akibat pembantaian Jeandra, Keiden memilih untuk bergabung bersama Pack Wenderson suatu saat nanti.

"Jangan memikirkan hal lain dan jangan berani untuk melamar pekerjaan di usia kalian saat ini, Kakak tidak merasa direpotkan " Chelsea hanya mendengarkan, meski mereka berdua laki-laki setidaknya Ia memiliki teman yang seumuran dengannya di daerah ini.

"Jika butuh bantuan apapun itu datanglah ke mansion Kakak oke? Elder dan Luna akan membantu, jangan sungkan" keduanya mengangguk, mereka memeluk Haiser erat merasa sangat beruntung dan bersyukur dipertemukan dengan Haiser.

"Kalian bertiga harus akrab" Chelsea menatap Keiden sejenak kemudian memalingkan wajahnya sembari menjulurkan satu tangannya.

"Namaku Chelsea, jika perlu sesuatu datanglah ke rumahku" Keiden dengan canggung membalasnya begitu juga Kai yang malu.

"Terimakasih Chelsea" Haiser tersenyum tipis, Ia berjalan menuju dapur ingin membuat sesuatu untuk tiga anak kecil yang saling mengobrol itu.

"Lihat, skill memasakku berkembang" ucap Haiser pada udara kosong yang tertuju pada Jevier, berharap lelaki itu dapat mendengar ucapannya di atas sana.

Haiser membuat kentang goreng juga jus untuk tiga anak itu, meski terlihat sedikit gosong Haiser tetap menyajikannya. Saat makanan itu tiba ketiganya saling berpandangan.

"Terimakasih Kak" masing-masing dari mereka mengambil satu kentang goreng kemudian memasukkannya ke dalam mulut.

"Enak!" Ucap mereka serentak mampu membuat Haiser merasa bangga pada dirinya sendiri setelah sekian banyaknya percobaan untuk memasak.

"Kakak harus kembali" sontak Keiden dan Kai menghampiri Haiser.

"Jangan berterimakasih lagi" keduanya sontak berkedip dengan senyuman polos yang terbit di bibir mereka berdua.

"Sesekali berkunjunglah kak" Haiser mengangguk sembari mengusak rambut Keiden dan Kai kemudian Ia berjalan ke arah Chelsea.

"Berteman akrab dengan mereka gadis cantik" sontak Chelsea tersipu mendengar pujian dari Haiser.

"Serahkan padaku!"




***


Haiser menjalani tugasnya sebagai siswa disekolah seperti biasa namun di hari ini, Ia dibuat tidak percaya akan seseorang yang dikerubungi oleh banyaknya siswi didepan gerbang.

"Kau Jevier?!"

"Kemana saja?!"

"Jevier!!"

Haiser hanya bisa terdiam melihat rupa pemuda yang menampilkan senyum ramahnya itu.

AN ENIGMA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang