抖阴社区

33. An Enigma

Mulai dari awal
                                    

"Kemana pemuda sialan itu?" Samuel meringis sembari memegangi kepalanya.

"Pack Nakamoto..." Daxter dan Haiser saling bertatapan.

"Ingat kita tidak bisa melawannya dengan gegabah" ujar Daxter seolah tau apa yang difikirkan Haiser yang seketika menghela nafas.

"Kita harus pergi dari sini" Haiser membantu Samuel untuk berdiri.

"Tidak, aku harus menunggunya" tolak Samuel berusaha menjauhkan diri dari Haiser.

"Apa maksudmu? Dia itu Enigma brengsek, kenapa harus menunggu orang sepertinya?" Tanya Haiser tidak terima.

"Karena dia adalah mateku..." Jawabnya pelan, matanya mengerjap kala air hujan turun dengan deras.

"Lupakan enigma sialan itu, lebih baik kau menurut daripada mati konyol disini" ujar Haiser menarik paksa Samuel untuk mengikutinya, Daxter berjalan di paling belakang mengawasi sekitarnya untuk berjaga.

"Padahal aku membuat kesalahan besar padamu dan mengacuhkanmu" gumam Samuel merasa bersalah sekaligus malu.

"Kau temanku jadi jangan mengucapkan kata-kata seperti itu" balas Haiser tanpa menolehkan kepalanya.

"Maaf..." Samuel menunduk menyembunyikan kedua matanya yang mengalir air mata.

"Berhenti" Daxter dengan cekatan berjalan di paling depan kemudian diam, Haiser melihat sekitarnya dengan teliti.

Beberapa rogue tiba-tiba muncul dari balik gelapnya malam mengepung ketiganya.

"Aku akan mengalihkan perhatian mereka" tegas Daxter melakukan kuda-kuda untuk menyerang.

Samuel berusaha untuk lepas dari Haiser yang membantunya untuk berjalan tapi kekuatan Haiser saat ini lebih unggul darinya.

" Tolong lepaskan aku" Haiser hanya diam saja tidak menuruti ucapan Samuel.

Para Rogue itu seketika menyerang, dengan dirinya yang merangkul Samuel, Haiser bisa menyerang mereka menggunakan kaki ataupun satu tangan.

'bugh

Namun tetap saja Haiser terkena serangan mereka hingga pegangannya pada Samuel terlepas.

"Berlindunglah diatas pohon Samuel" perintah Haiser tidak dituruti Samuel, Ia ikut menyerang karena Rogue menerjangnya. Begitu juga Haiser, matanya sesekali mengawasi bagaimana Samuel bertarung meski dengan tubuhnya yang tidak baik-baik saja.

Haiser kira akan mudah melawan para rogue di sekitarnya tapi perkiraannya salah, mereka tidak seperti rogue biasanya yang selalu ganas dan gegabah dalam bertarung, mereka seperti dilatih hingga cara bertarung mereka saat ini penuh waspada dan lihai untuk menyerang.

"Tolong!"Haiser menolehkan kepalanya, terlihat 3 orang dari kejauhan berjalan tertatih saling merangkul menjauh dari lokasinya karena melihat pertarungannya.

"Siapapun tolong kami!" Seruan itu kembali terdengar meski jauh, Haiser segera membereskan para Rogue yang menyerangnya dan menyusul tiga orang itu.

"Awasi Samuel Daxter!" Daxter mengangguk mendekatkan dirinya bertarung bersama Samuel.

"Kalian..." Haiser sontak terdiam menatap satu orang diantara tiga orang itu.

'bruk

"T-tolong selamatkan kami! Pack kami diserang! Ayah dan Ibuku telah mati! Hiks... Tolong Haiser" Haiser menatap Yuta yang tengah berlutut didepannya dengan dingin, Ia tidak akan melupakan pelaku yang membunuh Jevier.

"Apa manfaatku menyelamatkan kalian?" Ditanya seperti itu Yuta semakin gusar dengan penampilan acak-acakan juga beberapa luka ditubuhnya Ia masih berlutut saling menyatukan tangannya memohon pada Haiser begitu juga dua orang lainnya yaitu tangan kanan juga temannya.

AN ENIGMA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang