Di Jepang lebih tepatnya di kediaman kaisar Nakamoto, terlihat winwin yang masih bersedih karena anaknya pergi dan tak ada kabar sama sekali, mengenai pernikahan yuta telah berbicara pada raja Lai dari dinasti Ming kalau renjun ingin mengundurkan acara pernikahan sampai dia selesai berlibur dalam waktu yang tak ditentukan dan yuta juga menjawab kalau anaknya itu pergi ke negara asing di bagian barat tanpa bicara apapun, awalnya pangeran Lai tidak terima tapi akhirnya dia menerima setelah sang ayah dari pria itu setuju.
"Istriku, makanlah dengan banyak. Aku yakin setelah Riku tak berhasil menemukan bukti dari ucapan renjun di surat itu dia akan datang dan kita akan mencari keberadaan anak kita." Ucap yuta
"Apa otusan sangat yakin kalau renjun berbohong?" Ucap dejun sang anak sulung.
"Dejun, adikmu pasti berbohong agar tak jadi menikah dejun. Otusan paham adikmu melakukan hal ini karena dia tak mau menikah secepat ini." Ucao yuta.
"Tapi, adikku tak pernah berbohong otusan. Otusan harus percaya padanya." Ucap dejun.
"Aku setuju dengan dejun ge otusan. Renjun ge tidak akan berbohong. Dia tak bisa berbohong otusan." Ucap taro.
"Aku juga percaya anakku tak berbohong Hyung." Ucap winwin dan yuta hanya bisa menghembuskan nafas beratnya
"Baiklah, aku akan percaya jika Riku memiliki bukti nantinya." Ucap yuta dan semuanya hanya hening bahkan tak ada pembicaraan apapun setelahnya.
At. Dinasti Ming.
Riku menyamar dan menjadi salah satu pengawal di dinasti Ming itu, bahkan tak ada yang mengenalinya karena hal itu sangat wajar sekali, bahkan tak ada yang tahu kalau dia adalah keponakan dari kaisar Nakamoto Yuta, karena yang semua orang tahu dia tengah menyelesaikan studi di negeri asing dan mereka hanya mengenal ayahnya juga hyungnya dan mendiang ibunya.
Riku berjalan dan diapun melihat pangeran Lai yang berjalan dan diapun langsung mengikutinya dan melihat betapa bejatnya pangeran itu bahkan dia sampai mengepalkan tangannya saat ini, semua perkataan renjun disurat itu benar adanya. Saat pangeran Lai keluar dari ruangan itu, rikupun masuk lalu diapun melihat banyaknya wanita, pria submissive yang diikat dengan kaki mengangkang dan terlihat bekas penyatuan juga sperma yang menetes pada bagian bawah semua yang ada disana. Bahkan ada yang tengah mengandung. Hanya saja pangeran itu masih berbaik hati untuk membiarkan yang tengah mengandung agar duduk dengan benar.
"Kau siapa?" Ucap salah satunya.
"Kalian semua tenang, kalian pasti ingin menuntut keadilan bukan?"
"Percuma saja. Itu tak akan terjadi, tak ada yang bisa melawan pangeran dan raja."
"Aku bisa. Aku memiliki posisi itu, aku akan membebaskan kalian semua dan membuat raja dan pangeran itu malu seumur hidupnya sampai dia tak ingin hidup lagi."
"Itu akan percuma tuan, tak akan berhasil, banyak yang ingin membantu kami tapi semuanya berakhir di penggal." Ucap wanita yang tengah hamil besar sembari menangis.
"Aku tak akan di penggal dengan mudah, kalian harus tetap diam mengerti? Aku akan menyusun strategi ku dan kalian akan keluar dari sini." Ucap Riku.
"Apa kami bisa percaya padamu tuan?" Ucap salah satu submissive yang mana Riku hanya memandang pria submissive dan wanita yang tengah hamil saja karena mereka masih berpakaian.
"Ne, kalian bisa percaya pada saya. Kalau begitu saya akan pergi agar tak ketahuan. Permisi." Ucap Riku lalu diapun keluar tanpa siapapun mengetahui lalu berjalan seperti biasanya sembari mengepalkan tangannya.
"Aku akan membongkar semuanya Lai Guan Lin, oniichan ku tak boleh menikahi pria brengsek sepertimu." Batin Riku.
At. Istana, Korea.
Renjun pun telah selesai dengan Yushi yang telah tertidur dengan tenang lalu diapun berjalan ke kamar yang mulia raja dan ratu untuk mengecek keadaan yang mulia ratu.
"Saya akan masuk." Ucap renjun.
"Yang mulia, perawat Huang akan masuk"
Ceklek.
Renjun dapat melihat jeno yang masih memijat kaki sang ibu dengan Taeyong yang telah tertidur dengan nyenyak. Renjun lantas membungkuk seketika.
"Kau bisa memeriksa ibuku renjun." Ucap jeno dan renjunpun menganggukkan kepalanya lalu diapun mengecek keadaan taeyong.
"Apa semuanya terlihat baik?"
"Ne yang mulia " Ucap renjun menunduk.
"Apa saya boleh jujur dengan pemikiran saya padamu perawat Huang?"
"Ne." Angguk renjun.
"Kau sepertinya bukan orang dari kalangan bawah, kau seperti dari kalangan atas dan cukup diajarkan tatakrama keluarga bangsawan."
"Itu tidak benar yang mulia, saya benar-benar hanya dari kalangan bawah, saya mempelajari semua ini karena menurut saya tatakrama sangat penting."
"Baiklah, tapi aku merasa kalau kau memiliki aura itu, bahkan semua orang bisa segan padamu, aku yakin kalau ada mahkota di kepalamu pasti mereka akan sangat hormat padamu." Renjun hanya diam saja.
"Baiklah, kau tak perlu terlalu memikirkan perkataanku, kau bisa kembali."
"Ne yang mulia." Ucap renjun lalu diapun membungkuk dan membawa teko milik taeyong menuju dapur istana itu. Jeno hanya menatap kepergiannya itu dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Sepertinya aku sangat yakin dengan pikiranku, apa aku mengundang haechan kemari, mengingat dia adalah anak keluarga bangsawan. Dia pasti tahu siapa yang merupakan keluarga bangsawan. Aku tak pernah salah dalam feeling, dan aku tak ingin dia melakukan hal buruk pada ibu atau siapapun." Monolog jeno.
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...