Keesokan harinya, mentari akhirnya menampakkan dirinya, para pengawal dan juga bomin sangat bahagia karena hari yang cerah, sedangkan renjun masih berada di alam mimpi begitu pula dengan Eunseok dan hwall yang mungkin kelelahan karena harus menyiapkan semua makanan bagi semuanya seorang diri. Jaemin mendekat pada bomin dan itu membuat semua pengawal yang berada di luar tenda membungkuk pada sang pangeran.
"Sepertinya hari ini tak akan turun salju lagi, apa kita bisa melanjutkan perjalanan?" Ucap jaemin.
"Bisa pangeran, hanya saja biarkan kami memberikan makan para kuda juga akan lebih baik jika kita juga makan terlebih dulu pangeran. Karena perjalanan kita masih panjang." Ucap bomin.
"Baiklah, lakukan pekerjaan yang memang harus kalian lakukan. Dan kau bangunkan pelayan Hwang." Ucap jaemin dan bomin hanya mengangguk tanda mengerti lalu membungkuk dan segera melakukan perintah jaemin. Sementara jaemin masuk ke skat tenda dimana dirinya, renjun, dan sih kecil Eunseok tidur. Jaemin sebenarnya tidak tega membangunkan renjun, tapi setidaknya dia harus melakukannya agar renjun bisa melakukan persiapan karena mereka akan kembali berjalan.
"Renjun?" Sang empu lantas menggeliat dan membuka mata serupa rubah itu secara perlahan dimana itu membuat jaemin terpesona tanpa sebab.
"Pangeran, apa sudah pagi?"
"Ya, cuaca sudah lebih baik. Mentari juga sudah menampakkan dirinya. Jadi kita akan kembali melanjutkan perjalanan setelah sarapan. Jika ada persiapan yang ingin kau lakukan, atau ada yang ingin dimasukkan ke kereta kuda segera lakukan. Untuk tempat tidur Eunseok nanti akan dimasukkan oleh bomin."
"Baik pangeran, kalau begitu saya akan membantu hwall. Karena tak ada barang apapun yang harus saya bereskan. Kasihan jika dia mengerjakan semuanya sendirian. Saya permisi pangeran." Ucap renjun lalu keluar dari skat pembatas tempat tidur mereka bertiga dengan dapur juga tempat tidur hwall dan bomin.
At. Kediaman kaisar Nakamoto, in Jepang.
Samuel sudah siap dan diapun pamit Dengan semuanya termasuk sang ayah. Dia akan pergi dengan mengendarai kuda bersama dengan beberapa pengawal.
"Ayah aku pergi dulu, yang mulia. Saya janji akan membuktikan kalau perkataan adik saya benar adanya. Saya izin pergi." Ucap Samuel lalu membungkuk.
"Pergilah, dan jaga diri dengan baik." Ucap Yuto.
"Pasti ayah." Ucap Samuel.
"Kau harus membuktikan semuanya samuel. Kembalilah dengan selamat dan bawa renjun kembali pada kita." Ucap winwin.
"Saya akan lakukan itu ratu." Ucap samuel. Lalu diapun membungkuk dan menaiki kudanya setelah kuda itupun berjalan keluar diikuti dengan beberapa kuda milik pengawal yang pergi bersama Samuel.
At. Istana Jung in Joseon
Terlihat keluarga istana yang sarapan bersama. Walaupun terlihat Yushi yang masih takut jika harus sarapan bersama karena ada sungchan tapi sion selalu menenangkan istrinya itu.
"Bagaimana keadaan Puteri Yushi? Apa sudah memungkinkan untuk kembali kesekolah?" Ucap taeyong melihat menantunya itu.
"Ne yang mulia." Ucap Yushi.
"Ibu tenang saja. Aku akan ikut dengan Yushi dan menemaninya di sekolah. Agar ibu tak cemas pada istriku" Ucap sion.
"Bukankah itu akan membuat semuanya tidak nyaman pangeran sion?" Ucap sungchan menatap adik bungsunya itu.
"Saya tidak perduli, yang saya pedulikan hanya kenyamanan dan keselamatan istri saya Hyung." Ucap sion datar.
"Itu benar pangeran sungchan. Biar saja pangeran sion melakukan hal yang dia inginkan, mengingat Puteri Yushi adalah tanggung jawabnya. Kau akan mengerti jika sudah memiliki istri nantinya nak." Ucap taeyong dan sungchan hanya diam saja.
"Putera mahkota, apa kau akan keluar istana hari ini?" Ucap jaehyun melihat anak sulungnya itu.
"Iya ayah, aku harus ke negeri tetangga selama 3 hari, dan aku dengan terpaksa meninggalkan istriku." Ucap Mark.
"Kau tenang saja nak, istrimu akan aman di istana ini." Ucap taeyong tersenyum.
"Yang mulia tak perlu mencemaskan saya, saya juga tak akan kenapa-napa, ditambah saya juga akan mulai mengobati para rakyat di tempat pengobatan dan saya akan kembali sore hari." Ucap Jung woo.
"Aku mengerti, tapi tetap pergi bersama pengawal, apa istriku mengerti?" Ucap Mark dan jung woo hanya mengangguk dengan wajah memerah karena panggilan Mark itu. Sedangkan sungchan hanya tersenyum tanpa sebab, Yushi jelas melihat hal itu dan diapun terbatuk membuat sion langsung memberikan minum pada istrinya itu.
"Kau baik-baik saja istriku?" Ucap sion cemas.
"Ne, mianhe. Yang mulia putera mahkota?"
"Ya Puteri Yushi? Ada apa?" Ucap Mark menatap istri dari adik bungsunya itu.
"Apa Puteri Yushi butuh sesuatu?" Ucap jeno yang sejak tadi hanya diam saja.
"Yang mulia putera mahkota akan pergi selama 3 hari, bukankah lebih baik membawa Puteri mahkota, dengan begitu semua orang bisa melihat betapa bahagia nya putera mahkota saat ini, lagian akan terlihat aneh jika putera mahkota pergi seorang diri, padahal baru menikah beberapa hari yang lalu." Ucap Yushi menunduk.
"Puteri Yushi ada benarnya Hyung, akan jelek jika sampai kau seorang diri." Ucap jeno.
"Puteri Yushi benar putera mahkota. Puteri mahkota ikutlah dengan suamimu." Ucap jaehyun.
"Baik yang mulia. Karena ini perintah yang mulia." Ucap Jung woo tak berani menolak perkataan sang raja yang merupakan mertuanya.
"Anggap saja itu perjalanan bulan madu kalian Hyung." Ucap jeno dan itu membuat Mark hanya berdehem sedangkan Jung woo hanya bisa menundukkan kepalanya saja.
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...