Seminggu sudah berlalu sejak kepergian Mark dan rombongan, sekarang terlihat Mark dan rombongan yang baru saja kembali dan memutuskan untuk istirahat karena baru saja tiba.
Jaemin juga tengah membaca berkas-berkas yang diberikan oleh beberapa menteri dari daerah yang dekat maupun jauh dari istana. Jaemin tertarik pada salah satu berkas dan membukanya, dimana itu adalah surat dari daerah yang baru saja dikunjungi oleh sang putera mahkota. Saat membacanya jaemin benar-benar tak bisa tinggal diam, diapun langsung keluar dari ruangan kerja itu dan menuju kamar sang putera mahkota yang jelas dijaga oleh pengawalnya.
Sementara itu, jeno terlihat berada di luar istana, dimana dia sedang melatih beberapa pengawal baru sebagai pangeran yang memiliki pangkat seorang panglima perang yang tak kalah hebatnya dari sang kembaran. Tapi, jeno hanya diam dengan banyak pikiran apa lagi mengenai perkataan sang kembaran saat itu.
"Maaf pangeran." Jeno lantas melihat salah satu pengawal setianya, Hwang Hyunjin.
"Ada apa?"
"Apa pelatihan hari ini juga akan sampai malam?"
"Kita hanya akan latihan sampai sore. Karena tidak sopan kalau kita ada diluar sampai malam saat putera dan Puteri mahkota baru saja kembali." Ucap jeno datar.
"Baik pangeran saya mengerti." Ucap Hyunjin lalu membungkuk dan kembali melihat para pengawal baru yang berlatih.
Kembali lagi ke istana terlihat renjun yang berada didalam kamar yang mulia raja dan ratu, lalu diapun memberikan racikan tea biasanya pada Taeyong, karena hanya mereka berdua yang berada didalam kamar itu.
"Nak?"
"Iya yang mulia."
"Kemari dan duduklah disini." Ucap taeyong menepuk tempat tidurnya. Renjun dengan ragu akhirnya melangkah mendekat dan duduk.
"Ada apa yang mulia?"
"Apa kau tidak merindukan keluarga mu? Terutama ibumu?" Renjun lantas menunduk, karena bagaimanapun dia tetap tak bisa berbohong kalau dia sangat merindukan ibunya dan sangat cemas dengan keadaan ibunya.
"Lalu? Kenapa harus melalui jalan ini nak? Jika kau tak ingin menikahi putera mahkota dinasti Ming, kau bisa mengatakan dan menolak secara baik-baik nak."
"Otusan tak akan pernah mendengarkan saya yang mulia. Senua harus berjalan sesuai kehendaknya. Terlepas apapun alasan saya untuk membatalkan pernikahan. Ayah saya tak akan pernah menyetujuinya."
"Kau baru saja lulus bukan?"
"Ne."
"Apa kau tidak mau menikah muda?"
"Saya tidak masalah soal itu yang mulia, lagian umur saya juga sudah menginjak 22 tahun, sudah saatnya menikah. Tapi, ada satu hal dimana saya tak bisa menikahi putera mahkota dinasti Ming." Taeyong tersenyum lalu diapun memeluk renjun sebentar dan mengelus kepala renjun.
"Bagaimana dengan pangeran jaemin?"
"Pangeran jaemin sangat baik walaupun dia terkesan dingin dan tak berperasaan. Tapi sebenarnya dia adalah pria yang hangat."
"Apa kau menyukainya?"
"Tidak mungkin ada orang yang tak menyukainya yang mulia."
"Bagaimana jika dengan pangeran jaemin?"
"Ne?" Bingung renjun.
"Apa kau bisa mempertimbangkan pangeran jaemin menjadi suamimu dan kau menjadi menantu istana ini?"
"Ne?!" Kaget renjun.
Sementara itu, Samuel akhirnya sampai di dinasti Ming setelah beberapa kendala yang terjadi di perjalanannya, saat memasuki istana itu diapun disambut oleh raja dan putera mahkota yang sangat dia kenal itu
"Maaf karena saya akan merepotkan yang mulia juga putera mahkota beberapa bulan dengan menumpang disini."
"Tidak masalah pangeran Samuel. Lagian sebentar lagi kita akan menjadi keluarga, jadi tak perlu sungkan."
"Menjadi keluarga? Dalam mimpi mu."batin Samuel.
"Selama pangeran Samuel berada di istana kami, maka pangeran Samuel akan di kawal oleh pengawal Riku." Ucap Guan Lin. Samuel hanya mengangguk sedangkan Riku sudah tegang sejak tadi karena takut ketahuan mengenai identitasnya dan semuanya akan sia-sia.
"Baiklah Riku, antar pangeran Samuel untuk beristirahat terlebih dahulu."
"Baik. Mari pangeran." Ucap Riku berjalan lebih dulu dan Samuel pun mengikutinya.
Di dalam kamar Samuel.
"Bagaimana?"
"Aku sudah melakukan semua hal yang oniichan katakan di surat, tapi bagaimana cara membuat mereka semua keluar tanpa diketahui ayah dan anak itu?"
"Itu urusanku, kita akan mengulur waktu sampai 3 bulan."
"Ada apa dengan waktu itu oniichan?"
"Sepertinya saat yang baik adalah saat acara pernikahan pangeran jeno dari negeri Joseon."
"Ne?! Kau serius oniichan?" Kaget Riku, karena baginya sangat tak baik jika harus menghancurkan acara orang lain.
"Kau percayakan saja pada oniichan. Tapi sebelum itu katakan padaku dengan jujur, dimana renjun?"
"Renjun ge—
"Dia—
"Ada di—
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...