Hari sudah menunjukkan pukul 07:00 pagi dimana matahari sudah menampakkan kehadirannya, bahkan semua pekerja istana juga sudah melakukan pekerjaan masing-masing termasuk hwall yang harus menyiapkan makanan untuk renjun dan susu untuk sih kecil Eunseok, pokoknya hwall tidak boleh ketahuan sampai jaemin sendiri yang mengatakan pada semua keluarga istana. Atau dia dan renjun bisa terkena masalah.
Jaemin baru saja keluar dari kamarnya dan diapun melihat kamar di ujung yang masih tertutup lalu diapun berjalan mendekat dan mengetuk pintu kamar itu.
Ceklek.
Renjun menatap kaget jaemin yang ternyata mengetuk pintu kamarnya, dia pikir tadi adalah hwall.
"Saya hanya mau mengingatkan untuk tak keluar kamar sampai saya mengatakan semua hal yang terjadi pada yang mulia raja dan ratu juga saudara saya."
"Saya mengerti pangeran."
"Apa pelayan hwall sudah mengantarkan sarapan untukmu?"
"Belum, tapi sepertinya sebentar lagi pangeran." Jaemin hanya mengangguk lalu diapun pergi dan renjun langsung menutup kembali pintu kamar nya.
Satu jam kemudian, semuanya telah berkumpul di ruang makan dan jaemin pun mendekat, dia sengaja datang terlambat. Taeyong melihat sang anak sudah kembali tersenyum bahagia.
"Syukurlah keadaanmu baik-baik saja nak. Apa semua rombongan baik?"
"Semuanya baik ibu." Ucap jaemin.
"Duduklah pangeran jaemin." Ucap jaehyun dan jaeminpun langsung menuruti ucapan sang ayah. Sedangkan jeno hanya diam saja, karena perkataan Haechan kemarin yang mengatakan identitas renjun tapi tak bisa mengatakan alasannya karena dia tak berhak memberitahu siapapun.
"Jaemin Hyung, apa selama di perjalanan ada kesulitan?"
"Hanya beberapa kelompok preman saja. Tidak ada hal yang lebih berarti. Tapi dimana mark hyung?"
"Putera mahkota ada urusan ke luar kota bersama dengan puteri mahkota. Mungkin akan kembali seminggu lagi." Ucap jaehyun dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja lalu semuanya makan dengan tenang, karena itu adalah tatakrama di meja makan.
Kembali lagi ke kamar renjun, terlihat renjun yang menimang Eunseok yang mulai rewel lalu pintu kamarpun di ketuk membuat Renjun merasa takut untuk membuka, jangan-jangan bukan hwall yang datang, bagaimana jika pengawal yang sedang berkeliling dan dia datang karena mendengar suara tangisan bayi. Aduh, bisa gawat kalau ketahuan sebelum jaemin membetitahu semua keluarganya.
Tok...tok....tok....
"Perawat Huang, ini saya hwall." Renjun yang mendengarnya lantas segera membukakan pintu dan mempersilahkan hwall masuk lalu menutup pintu
"Mana susu nya hwall?"
"Ini ge." Ucap hwall memberikan pada renjun dan renjun langsung memberikan pada Eunseok yang memang kehausan itu.
"Kenapa kau cukup lama? Aku sangat takut ketahuan dengan penjaga yang lain karena suara tangisan Eunseok. Apalagi kau kan tahu pangeran jaemin mengatakan agar kita tak ketahuan dan berhati-hati."
"Maaf ge, tadi kebetulan sangat sulit untuk diam-diam kemari ge. Mereka senua menatap ke arahku."
"Kenapa?"
"Aku tidak tahu, tapi ada yang menyebarkan rumor kalau aku berkencan dengan orang kepercayaan pangeran jaemin."
"Maksudmu Choi bomin?"
"Iya ge, aku bahkan sepertinya akan di interogasi oleh ibuku. Nasib ku benar-benar sangat sial saat kembali."
"Kau masih tidak terlalu berat, lagian kau bisa menjawab apa adanya sementara aku? Mungkin karena aku nantinya pangeran jaemin juga bisa ikut terkena masalah karena setuju membawa Eunseok kemari."
"Aaa, kau benar juga ge. Masalah ini lebih besar dari milikku."
"Makanya aku berharap semuanya lancar " Ucap renjun menghembuskan nafas beratnya.
"Hmm aku doakan untuk itu, dan semoga pangeran jaemin bisa mendapatkan jalan terbaik dari yang mulia dan saudaranya."
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...