抖阴社区

J31

1.3K 197 4
                                    

Jung woo sampai didepan kamar jaemin dan diapun mengetuk pintu kamar salah satu pangeran itu.

Ceklek.

"Maaf mengganggu yang mulia." Ucap Jung woo membungkuk.

"Ada apa?" Datar jaemin.

"Saya ingin meminta izin untuk mengecek keadaan perawat Huang." Ucap Jung woo takut-takut.

"Kenapa harus meminta izin dengan saya?" Ucap jaemin datar.

"Karena mungkin jika saya mengetuk pintunya, perawat Huang tidak akan membukakan pintu yang mulia." Ucap Jung woo.

"Baiklah." Ucap jaemin datar lalu diapun berjalan kearah kamar renjun dan membuka pintu kamar perawat itu.

Ceklek.

Jaemin masuk diikuti oleh Jung woo, dan keduanya melihat bagaimana renjun masih tertidur dengan keringat yang membasahi wajahnya. Sepertinya Renjun sedang bermimpi buruk saat ini.

Disaat bersamaan renjunpun terbangun dan langsung membuka matanya seketika bahkan dia langsung terduduk lalu melihat jaemin dan Jung woo yang ada didalam kamarnya.

"Akh! Ssssh." Ringis renjun sembari memegang kepalanya yang sakit secara tiba-tiba.

"Kembali tidur saja renjun, saya akan memeriksa keadaanmu." Ucap Jung woo membantu renjun berbaring lalu diapun segera memeriksa keadaan renjun sedangkan jaemin menatap dalam diam.

"Keadaanmu sudah lebih baik. Tapi kau harus istirahat dulu mengerti Renjun?"

"Bagaimana mungkin Hyung, aku harus mulai bekerja karena takut yang mulia akan membutuhkanku sewaktu-waktu."

"Tetaplah istirahat sampai kondisimu lebih baik. Jangan gegabah." Ucao jaemin menatapnya.

"Tapi pangeran"

"Ini perintah." Ucap jaemin datar dan renjun hanya bisa mengangguk untuk menuruti perkataan jaemin itu.

"Baiklah, saya akan permisi lebih dulu. Nanti saya akan menyuruh salah satu pelayan untuk mengantarkan sarapan juga obat yang akan saya buatkan." Ucap Jung woo dan renjun pun hanya menganggukkan kepalanya lalu Jung woo pun keluar dari dalam kamar itu.

"Apa ada lagi pangeran?" Jaemin hanya diam saja lalu diapun mendekat dan meletakkan tangannya didahi renjun untuk mengecek keadaan renjun. Renjun kaget bahkan matanya membulat seketika dan memerah seketika.

"Sa—saya sudah lebih baik." Ucap renjun tertatih.

"Baiklah, kau harus istirahat. Aku tak mau membuat keluargaku berada dalam bahaya karena keluargamu menuntut atas dirimu." Ucap jaemin datar dan renjun hanya mengangguk lalu jaeminpun keluar dari dalam kamar renjun itu.



Beberapa menit kemudian, keluarga istana pun telah berada di meja makan dan para pelayan yang melayani mereka semua, disaat bersamaan tabib Kim dan Jung woo mendekat dan diapun membungkukkan badan mereka.

"Oh, silahkan duduk tabib Kim." Ucap jaehyun melihat keduanya.

"Baik yang mulia." Ucap keduanya lalu duduk di kursi kosong.

"Layani mereka berdua juga." Ucap taeyong.

"Baik yang mulia ratu." Ucap pelayan lalu dua orang pelayan pun memberikan sarapan bagi keduanya.  Semuanya sarapan dengan sangat tenang dan damai hingga akhirnya sarapan selesai.

"Mulai hari ini anak dari tabib Kim akan mempelajari tatakrama istana ini sebelum acara pernikahan lusa dengan putera mahkota." Ucap jaehyun.

"Saya mengerti yang mulia raja." Ucap tabib Kim.

"Kau tidak keberatan menjadi istri dari putera mahkota bukan nak?" Ucap jaehyun melihat kearah Jung woo, biar bagaimanapun dia tak ingin Jung woo melakukannya secara terpaksa. Apalagi dia juga tahu anaknya yang belum siap menikah kembali harus melakukannya.

"Saya menerima ini yang mulia raja." Ucap Jung woo menunduk dan jaehyun hanya menganggukkan kepalanya sedangkan Mark hanya menatap dalam diam calon istri yang bahkan tak dia kenali sama sekali saat ini, selain hanya namanya saja.

"Jung woo?"

"Iya yang mulia ratu?"

"Hari ini dan besok kau akan mulai latihan dengan puteri Yushi. Kau tidak keberatan bukan Puteri Yushi?" Ucap taeyong melihat Jung woo lalu Yushi.

"Ne ibu. Tapi, bisakah sebelumnya saya melihat keadaan perawat Huang?" Ucap Yushi. Taeyong pun lantas melihat kearah jaemin yang sejak tadi hanya diam saja dengan wajah datarnya.

"Tanyakan hal itu pada pangeran jaemin, karena sekarang aku memutuskan perawat Huang menjadi orang kepercayaan pangeran jaemin, karena aku ingin di rawat langsung oleh menantuku." Ucap taeyong menatap jaemin dan Jung woo secara bergantian sedangkan jaemin benar-benar terkejut tapi bisa mengendalikan wajahnya untuk tetap datar.

"Sial. Jika begini akan sangat sulit mencobanya. Lagian kenapa ibu memberikan nya pada jaemin Hyung sih, kenapa tidak denganku saja." Batin sungchan kesal.

Yushi terdiam karena sangat kaget lalu diapun melihat kearah sungchan yang sangat kesal sekali.

"Setidaknya perawat Huang akan aman jika bersama dengan pangeran jaemin. Semoga saja semuanya tak terjadi lagi, cukup mendiang Puteri mahkota yang menjadi korbannya. Jangan ada lagi." Batin Yushi.


































😘😘😘

"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang