Setelah tiga hari berada dijalan akhirnya rombongan jaemin sampai di desa tempat Jung woo anak dari tabib Taemin berada.
Jaemin turun lebih dulu dari kudanya lalu diapun membantu renjun yang masih menggunakan baju wanita itu dari kuda begitu pula para pengawal yang telah turun. Semua pasang mata melihat kearah renjun karena dia terlihat sangat cantik sekali.
Renjun lantas melihat beberapa anak yang sedang bermain bersama lalu diapun berjalan mendekat diikuti oleh jaemin dan para pengawalnya.
"Hei semuanya." Beberapa anak itu lantas menatap pada renjun.
"Siapa?"
"Apa kalian kenal tabib Jung woo?" Ucap renjun.
"Ne, tapi noona siapa?" Ucap salah satunya membuat renjun mau tak mau tersenyum karena bagaimanapun dia saat ini tengah menyamar sebagai wanita.
"Aku temannya. Bisakah mengantarkan aku dan teman-teman ku kesana. Kami ada perlu." Ucap renjun tersenyum.
"Mari aku antarkan eonni." Ucap anak perempuan itu tersenyum lalu renjunpun ikut tersenyum dan mengikuti saja karena anak perempuan itu menarik tangannya. Sedangkan jaemin masih berwajah datar mengikuti renjun.
Beberapa menit telah berlalu, akhirnya Renjun melihat salah satu tempat yang mungkin saja rumah dari anak tabib Taemin di desa itu. Anak perempuan itu sampai melepaskan tangannya pada renjun dan berlari masuk.
"Tabib woo." Ucapnya riang, membuat pria tampan, cantik dan manis itu tersenyum lalu berjongkok agar sama tinggi dengan anak perempuan itu.
"Ada apa yi? Kenapa kau berlari?"
"Ada teman tabib woo yang ingin bertemu."
"Temanku? Siapa?" Bingung Jung woo.
"Eonni." Panggilnya lalu renjunpun muncul dari balik pintu bersama dengan jaemin dan para pengawal. Jung woo tahu kalau itu adalah salah satu pangeran lantas membungkuk.
Jaemin membalas ucapan salam dari Jung woo.
"Yi, apa kau bisa meninggalkan kami?" Ucap Jung woo dan anak perempuan itu langsung mengangguk lalu pergi.
"Ada apa yang mulia kemari? Dan siapa kau nona?"
"Ah, aku sebenarnya pria Hyung, aku terpaksa melakukan ini karena ada sedikit masalah. Hmm, aku perawat baru dari yang mulia ratu dan aku disuruh menjemputmu dan membawamu ke istana bersama pangeran jaemin." Ucap renjun.
"Ah maafkan saya, kau sangat cantik."
"Hehehe."
"Apa bisa kita pergi malam ini?" Ucap jaemin datar.
"Ne, saya akan segera bersiap yang mulia. Tapi, apa ada sesuatu yang darurat? Apa ayahku sakit?"
"Tidak Hyung, hanya saja ada sesuatu masalah memang. Tapi tak ada kaitannya dengan kesembuhan tabib Lee." Ucap renjun.
"Aaa baiklah. Yang mulia bisa duduk dulu." Ucap Jung woo dan jaemin hanya mengangguk lalu duduk disalah satu bangku sedangkan para pengawal tetap berjaga di depan pintu.
"Apa Hyung ingin di bantu?"
"Apa tidak merepotkan?"
"Tentu saja." Ucap renjun tersenyum.
"Baiklah, mari." Ucap Jung woo berjalan lebih dulu dan diikuti oleh renjun.
Di dalam kamar.
Jung woo memasukkan beberapa pakaiannya karena memang dia tak punya banyak pakaian sama sekali.
"Siapa namamu?"
"Huang Renjun Hyung."
"Aaa salam kenal aku lee Jung woo."
"Ne, aku sudah mendengar cerita tentangmu dari tabib Lee."
"Dia pasti terlalu menyombongkan ku bukan?"
"Hyung bisa saja." Ucap renjun terkekeh pelan.
"Kau apa dari Joseon? Tapi namamu sepertinya kau dari dinasti Ming."
"Anio, dulu memang aku disana tapi sekarang aku tinggal disalah satu desa terpencil makanya aku memutuskan mencoba peruntungan dengan bekerja di istana."
"Kau hebat. Tapi, apa kau ingin berganti pakaian?"
"Tidak perlu Hyung, lagian ini cukup nyaman kok, karena aku harus melakukan ini sampai istana."
"Aaa baiklah." Ucap Jung woo mengerti. Sedangkan renjun hanya menghela nafasnya lalu kembali membantu Jung woo.
"Apa aku akan satu kuda dengan salah satu pengawal? Atau bagaimana jika denganmu saja?"
"Aku tidak membawa kuda Hyung, aku satu kuda dengan pangeran jaemin, karena aku tak pandai mengendarainya."
"Aaa, lantas aku harus berbagi dengan salah satu pengawal?"
"Tidak Hyung, kami membawa kuda kosong untukmu. Kau bisa berkendara kuda?"
"Aku sangat ahli dalam hal itu, apa ingin satu kuda denganku?" Ucap Jung woo.
"Bolehkah?"
"Tentu saja." Ucap Jung woo tersenyum dan renjun mengangguk dengan semangat setidaknya dia tak merasa gugup seperti bersama dengan pangeran Jung negeri Joseon itu.
😘😘😘

KAMU SEDANG MEMBACA
"Prince J" (jaemren)
FanfictionNakamoto Renjun adalah putera kedua kaisar Nakamoto Yuta dan Huang (Dong) Winwin yang melarikan diri karena tidak mau menikah dengan keluarga dari dinasti Ming, renjun melarikan diri dan menjadi perawat untuk ratu dari Joseon, dia berhasil terpilih...