抖阴社区

J67

412 121 1
                                    

Haechan terlihat tengah berada di halaman belakang kediaman keluarganya, dan saat ini tengah menikmati angin sepoi-sepoi, disaat bersamaan diapun melihat salah satu pelayan mendekat padanya dan memberikan sebuah surat yang tidak ada tanda pemberinya, membuat Haechan langsung mengambil surat itu, takut-takut jika surat itu dari Riku, setelahnya diapun langsung berlari masuk kedalam kamarnya bahkan mengunci pintu kamarnya.

Dery yang baru saja kembali menatap bingung pada adiknya yang berlari secepat kilat menuju kamarnya.

"Ada apa dengan Haechan?"

"Tidak tahu tuan muda, sepertinya tuan muda Haechan mendapatkan surat dari pangeran jeno."

"Aaa." Angguk Dery mengerti dan diapun langsung menuju kamarnya untuk bersih-bersih karena merasa sangat panas.

Di dalam kamar Haechan.

Haechan duduk diatas tempat tidurnya dan diapun membuka gulungan surat itu.

Hallo Haechan-ssi.

Ini Nakamoto Samuel, kau pasti tahu aku bukan?

Aku saat ini berada di dinasti Ming, untuk membantu adikku Riku mengumpulkan bukti kejahatan dari raja dan putera mahkota ini, dan aku sudah melihat sendiri betapa brengseknya ayah dan anak ini.

Aku tahu kalau renjun berada di istana Joseon saat ini, tapi bukan itu masalahnya disini. Aku ingin menyampaikan maksud aku mengirimkan surat ini padamu.

Haechan, aku berencana akan membongkar semua kebusukan dari raja dan putera mahkota dinasti Ming, tapi aku butuh tempat dan banyak orang yang mendengarkan agar mereka bisa  mendapatkan hukuman yang pantas.

Haechan, apa aku bisa meminjam acara pernikahanmu dan pangeran jeno yang akan berlangsung 2 bulan lagi? Kau tenang saja, aku tak akan menghancurkannya. Karena semuanya akan aku lakukan setelah kau mengikat janji sehidup semati dengan pangeran jeno.

Apa kau bersedia membantuku dan membebaskan renjun dari orang sebrengsek Lai Guan Lin?

Tolong jawab suratku dengan cepat ya Haechan, aku mengharapkan balasan darimu.

Haechan membaca surat itu tapi dia tak bisa langsung membalas, biar bagaimanapun dia tak bisa mengiyakan tanpa berkompromi dengan pangeran jeno sebagai calon suaminya. Sepertinya Haechan harus bertemu jeno tapi dia harus mencari waktu yang tepat mengingat ada Simpang siur yang terdengar mengenai keadaan pangeran jaemin yang sangat buruk akibat berperang. Jadi jika dia bicara sekarang, rasanya kurang tepat.








Haripun menunjukkan pukul 02:00 dini hari, terlihat renjun tertidur dengan menopang kepalanya menggunakan kedua tangannya, disaat bersamaan jaemin membuka matanya secara perlahan dan diapun melihat renjun yang tertidur, membuatnya tersenyum lalu diapun mengangkat perlahan tangannya dan mengelus Surai lembut itu. Renjun yang merasakan usapan pada kepalanya lantas membuka matanya perlahan dan kaget melihat jaemin membuka matanya, dia langsung duduk dengan benar lalu menggenggam tangan jaemin.

"Pangeran? Apa yang kau rasakan? Apa ada yang sakit?"  Jaemin tersenyum lalu diapun melepaskan tangannya dari renjun dan membawa tangannya untuk mengelus pipi chubby milik renjun.

"Maaf karena aku membuatmu kecewa. Jangan marah padaku." Ucap jaemin dan renjun tanpa sadar meneteskan airmatanya.

"Jangan menangis."

"Aku hampir membencimu selama sisa hidupku jika kau benar-benar pergi selamanya." Ucap renjun.

"Mianhe, kau bisa menghukumku nantinya." Ucap jaemin lalu tangannya turun secara perlahan dan mata jaemin kembali tertutup, renjun menangis dalam diam,karena dia sangat tahu, jaemin hanya sadar sebentar dan tak tahu kapan akan sadar kembali. Diapun menggenggam tangan jaemin dan menangis ntah kenapa perasaannya belum tenang jika jaemin belum benar-benar sembuh.

"Tolong segera bangun, aku ingin langsung menghukum kau pangeran hikss..."















😘😘😘

Double up, maaf ya reader-nim karena gak update, selamat membaca dan maaf karena membuat kalian menunggu.

"Prince J" (jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang